Konten ini merupakan lampiran artikel lanjutan dari konten sebelumnya:
Karena penyakit stroke yang diderita Christie Suharto, jalan hidupnya praktis berbeda dari sebelumnya. Awalnya Christie adalah anggota tim yang mendesain pelbagai ragam bangunan, serta menangani pekerjaan dalam proyek properti; salah satunya yaitu Central Park di Jakarta Barat, Senayan City Mall, dan Braga City Walk Bandung.
Christie yang tidak mudah menyerah begitu saja, mulai kembali membuka-buka kumpulan suratnya ketika ia kecil dulu. "Setelah sakit," katanya, "saya mulai kembali melihat-lihat surat-surat koleksi dan prangko saya."
Hobi menulis surat dan mengoleksi prangko dimulai sejak Christie kecil, saat ia masih berbaju SD. Kegemaran ibu Christie menurun pada dirinya. Menurutnya, masa kecilnya dilewati dengan didikan yang ketat, ia tak boleh pergi untuk sekadar bermain di luar rumah. Namun di rumah ia menemukan majalah dan berkat majalah ia bisa mencari teman untuk berkorespondensi (surat-menyurat).
Saat Christie duduk di bangku kelas 3 SD, ia mempelajari bahasa Inggris ala kadarnya, kelas 5, berkat ketekunannya itu, bahasa Inggris Christie mulai terlihat. Di saat itulah, Christie menulis surat kepada figur-figur masyhur dunia dengan bahasa internasional itu. Di masa-masa itu, nama Nona Diana sedang naik daun, Christie menjadi salah satu yang mengagumi kecantikan paras sang putri Inggris ini, sehingga ia memiliki keinginan besar untuk bertemu dengan wanita yang wafat di Prancis tersebut.
"Dulu saya suka majalah Bobo," ungkap Christie pada situs Kabarinews. "Di sana ada sahabat pena dan di kelas 5 SD, mulailah surat-suratan dengan banyak orang, termasuk mereka yang berada di luar negeri." Maka, berbekal bahasa Inggris sebagaimana kemampuan anak SD, lantas ia menulis surat pada Nona Diana. Hari demi hari, pekan demi pekan, dilewati dengan perasaan harap-harap cemas, begitulah setidaknya yang ia rasakan. Sampai akhirnya, suatu hari, pengantar suratpos menghampiri dan memberi sepucuk surat padanya--ketika itu Christie tak menduga bahwa surat ini adalah balasan dari Nona Diana, karena prangko yang terlampir di surat tersebut hanya prangko biasa. Tapi Christie kemudian amat bergembira mengetahui bahwa surat itu adalah balasan dari Nona Diana dari Inggris. "Prangkonya itu kalau dilihat (sekali) ternyata ada lambang kerajaan Inggris," ucapnya.
Sejak suratnya dibalas Nona Diana, Christie kian gemar menulis surat. Ia mengirim banyak surat pada figur tenar di seluruh dunia. Pesan yang ia sampaikan beragam, tulis tangan, dan kebanyakan cuma berisi kalimat-kalimat sederhana yang tak begitu panjang, malah cenderung pendek.
properti Kabarinews.com |
Dari 1980 hingga 1988 (sekitar 8 tahunan), Christie menerima 88 balasan surat dari figur-figur terkenal: seperti Putri Diana, George Bush, Ronald Reagen, Ferdinand Marcos, Ratu Elizabeth II, Pangeran Philips, Pangeran Edward, Pangeran Albert, Putri Margareth serta sosok lainnya. Suratnya bahkan dibalas oleh orang-orang penting di kerajaan Belanda, seperti Ratu Beatrix, Pangeran Bernhard, Putri Margarette. Dari Eropa, suratnya dibalas oleh Ratu Fabiola (Belgia), Raja Gustav (Swedia), Pangeran Franz Joseph II (Lichtenstein--sebuah negara kecil yang indah), hingga Duke (Luksemburg). Seluruh surat balasan tersebut tertulis di lembaran kertas berkop kerajaan berikut lampiran foto.
Ditanya dari mana ia mengetahui alamat-alamat kediaman tokoh-tokoh yang ia kirimi surat, Christie berkata kalau ia gemar membeli majalah-majalah yang memuat kisah figur-figur terkenal, biasanya di situ tertera alamatnya. Butuh Rp. 150 untuk bisa mengirim surat yang hendak ia kirim, maka ia kerap menyisihkan sebagian uang jajannya.
"Saya gunting-gunting prangko dari sahabat pena," katanya, "dan saya kumpulin semuanya." Saat ini, prangko yang ia koleksi sudah begitu banyak, hingga ia tak lagi sempat menghitungnya. Dalam koleksi prangko Christie, ia juga mengumpulkan prangko-prangko khusus untuk tokoh Disney, seperti Micky Mouse, Donald Duck, dan lain-lain. "Dulu prangko mahal dan jarang," katanya. Maka ia juga saling bertukar prangko dengan sahabat penanya--dari situ prangko Disney ia dapati.
Uniknya, tidak hanya prangko Disney yang dikoleksi oleh Christie, ia juga mengumpulkan aksesoris Disney lainnya. Kegemarannya ini, pada 2014 silam, diganjar penghargaan dari MURI, dengan rekor sebagai "Kolektor Disney Terbanyak dan Terlengkap".
Christie juga memiliki cita-cita lain untuk masa yang akan datang; yaitu membuat "family gallery". "Ibu saya adalah seorang pelukis," ujarnya. "Di mana lukisannya di rumah sangat banyak. Ditambah koleksi surat-surat dan prangko. Kalau ada dana atau sponsor, saya ingin membuat galeri di mana semua orang dapat melihat, terutama anak-cucu nanti."