Mengapa Seseorang Bisa Pingsan?

Pingsan yang tidak berhubungan dengan penyakit jantung adalah pingsan yang bersifat hipersensitivitas vagus, atau kepekaan yang berlebih pada bagian saraf otak yang sangat memengaruhi frekuensi detak jantung. Berawal dari darah yang menggumpal dalam pembuluh vena bagian bawah akibat gravitasi bumi. Hal ini menyebabkan aliran darah menjadi lamban bergerak ke sektor jantung dan tekanan sistoliknya pun ikut menurun. Karenanya, menyebabkan refleks alami berupa tambahan kontraksi jantung meningkat, agar curah jantung dapat kembali seperti sebelumnya. Tapi sayangnya, bagi orang-orang yang hipersensitivitas, pola itu menyebabkan frekuensi jantungnya berdenyut lambat, sementara pembuluh darah semakin melebar, dan tekanan hipotensi aliran darah terganggu.

Penyebab pingsan di antaranya adalah:

>> batuk berlebihan.

>> terlalu lama berdiri tanpa bergerak atau melangkahkan kaki sedikit pun.

>> terlalu cepat berdiri setelah sebelumnya berbaring dalam waktu yang cukup lama.

>> pendarahan, kurang darah.

>> dehidrasi yang signifikan.

>> akibat obat-obat tertentu.

>> kekurangan kadar gula, dan seterusnya.

Agar tidak sampai pingsan, cobalah untuk menggerak-gerakkan badan sewaktu "perasaan" ingin pingsan itu menyerbu pikiran. Sebelum terjadinya pingsan, menurut referensi yang saya miliki, sebenarnya kita dapat merasakan kedatangan "rasa pingsan" itu. Tapi sayang, orang-orang yang begitu sering pingsan terlalu lambat dalam merespon ini, bahkan membiarkan perasaan itu semakin menguasai pikirannya.

Setidaknya, saat "perasaan" itu muncul, untuk mencegah itu semua, kita harus menggerak-gerakkan anggota tubuh. Tapi sewajarnya saja. Sebab reaksi yang berlebihan dapat meningkatkan frekuensi pingsan semakin bertambah cepat. Misalnya, saat kita berdiri terlalu lama dan merasakan tubuh lemas dan ingin pingsan, sebaiknya jangan cepat-cepat untuk duduk.

Sementara itu, menolong orang yang sedang pingsan di antara caranya adalah sebagai berikut: baringkan penderita di tempat tidur, dan miringkan kepalanya. Jangan diberi bantal atau penyangga kepala, tidak perlu. Biarkan darah penderita mengalir secara teratur. Lalu, jika penderita sedang menggunakan pakaian yang cukup ketat, maka longgarkanlah, agar aliran darah semakin efektif. Kemudian, teteskan perlahan-lahan air dingin di kening atau leher penderita. Dan jangan sekali-kali memasukkan apa pun ke dalam mulut penderita, termasuk air. Terkecuali setelah penderita siuman, berilah air minum agar si penderita merasa segar.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...